Selasa, 04 November 2014

Penamaan Pamor Keris

Pada umumnya penamaan pamor seperti gambar pamor tersebut, misalnya Pamor Pari Sawuli (Padi Seuntai) mirip dengan padi yang seuntai, begitu juga Bawang Sebungkul, Ron Pakis dan sebagainya. Tetapi ada juga penamaannya bukan dengan membandingkan kemiripan dengan benda tertentu seperti pamor Raja Abala Raja atau Pandita Bala Pandita, apalagi yang termasuk pamor titipan seperti Makrip, Tamsul, Dikiling yang bentuknya menyerupai lambing namun seolah mempunyai maksud tertentu. Ada dua pendapat mengenai penamaan pamor. Pertama, bila si Empu ingin membuat Ron Genduru tetapi gagal dan jadinya Ganggeng Kanyut maka namanya harus tetap Ron Genduru tetapi Ron Genduru yang gagal dan bukan Ganggeng Kanyut. Kedua, dilihat dari bentuk jadinya, sehingga pamor tersebut dinamakan Ganggeng Kanyut. Mana dari kedua pendapat tadi yang benar terserah pada penilaian kita masing-masing. 

PENAMAAN SECARA UMUM. 

          Banyak tosan aji mempunyai gabungan atau kombinasi dari beberapa pamor, ada pamor dibagian pangkalnya lain dengan bagian ujungnya dan ada yang sisi bilah satu lain dengan sisi bilah lainnya. Ada lagi dalam satu pamor terselip pamor lainnya, lalu bagaiman cara penamaannya ?. Jika pamor itu merupakan kombinasi satu sama lainnya terpisah menjadi dua atau tiga kesatuan pamor maka umumnya dinamakan sederhana pamor Dwi Warna atau Tri Warna.


Gambar Atas      : Pamor Dwi Warna Wos Wutah dan Adeg


Gambar Bawah : Pamor Triwarna Tunggak Semi, Tambal, Adeg




 Kalau pamor yang satu menyelip kedalam pamor yang lain maka pamor yang satu dianggap pamor titipan dan nama pamor tetap menggunakan nama pamor yang lebih dominan. 
   
PAMOR YANG MENYATU ANTARA BILAH DAN GANJA. 
 
Ada lagi bentuk pamor yang merupakan kesatuan antara bilah dan ganjanya, jadi pamornya sebagian ada pada bilah dan sebagian lainnya pada ganja. 

PAMOR ASIHAN.

 Bentuknya sama dengan Ngulit Semangka hanya pamornya menyambung antara bilah dan ganjanya, karena tuahnya memperlancar pergaulan termasuk antar jenis, maka pamor ini disebut Asihan. Secara lengkap disebut Pamor Ngulit Semangka Asihan. Ada juga Wos Wutah Asihan tetapi jarang sekali. Kedua pamor Ngulit Semangka dan Wos Wutah ini tidak pemilih tetapi pada pamor Asihan keris itu menjadi pemilih dan tidak setiap orang cocok.    






PANCURAN MAS. 

         Pamor ini juga ornamennya dari bilah menyebrang ke Ganja. Pada bilahnya pamor ini sama betul dengan sada Saeler tetapi pada bagian ganja berbentuk cabang seperti lidah ular. Tuahnya dianggap sama dengan Udan Mas dan tergolong tidak pemilih, cocok untuk semua orang.





Pamor Pancuran Mas







Pamor Adeg Iras 





ADEG IRAS.  

Pamor Adeg yang menyebrang langsung ke Ganja, tetap bukan ditambahi Asihan melainkan dengan tambahan Iras menjadi Adeg Iras dan tuahnya sama dengan pamor Adeg lainnya.
PAMOR PAMOR YANG HAMPIR SAMA. 
Ada beberapa jenis pamor yang bentuknya hampir sama dan sering dikacaukan orang penamaannya. Yang paling sering dikacaukan adalah pamor Wos Wutah, Pulo Tirto dan Pendaringan Kebak. Pamor Pulo Tirto memang mirip sekali dengan Wos Wutah, bedanya pada Pulo Tirto motif gumpalannya terpisah satu sama lainnya dalam jarak cukup jauh sekitar 2 samai 3 cm. Sedangkan pamor Wos Wutah, gumpalannya cukup rapat, seandainya terpisahpun jaraknya cukup dekat sekitar 1 cm saja. Pamor Pendaringan Kebak juga mirip Wos Wutah, tetapi Pendaringan Kebak lebih penuh dan rapat serta nyaris memenuhi seluruh permukaan bilah. Dari bawah sampai ujung bilah dan dari tepi satu ketepi yang lainnya. 
           Kemudian pamor Adeg, Mrambut dan Ilining Warih. Adeg berupa garis-garis yang tidak terputus dari bagian sor-soran sampai ujung. Sedang Mrambut serupa benar dengan Adeg, tetapi garisnya terputus-putus. Pamor Ilining Warih sama dengan pamor Adeg hanya saja garisnya bercabang dibeberapa tempat. Jadi bedanya kalau garis itu tidak terputus disebut pamor Adeg, kalau terputus disebut Mrambut dan kalau bercabang namanya Ilining Warih. Dengan demikian bila ada yang mengatakan pamor Adeg Mrambut sebetulnya tidak tepat, karena pamor Adeg ada sendiri dan Mrambut ada sendiri.

             Jenis lain yang hampir sama adalah Ujung Gunung, Junjung Drajat, Raja Abala Raja dan Pandito Bolo Pandito. Secara umum keempat pamor itu berupa garis yang menyudut. Bedanya kalau Ujung Gunung, kaki garis sudut itu menerjang bilah. Pada pamor Raja Abala Raja, mirip Ujung Gunung, tetapi garis yang membentuk sudut menyebar diberbagai tempat, dibagian sor-soran, bilah dan ujungnya. Kalau pamor Junjung Drajat, serupa dengan Rojo Abolo Rojo, hanya keseluruhan gambar itu berhenti dibagian tengah bilah dan diatasnya ada pamor lain. Keempat pamor ini sering sekali dikacaukan orang.





Selain itu, pamor Udan Mas, Segara Wedhi, Sisik Sewu dan Tetesing Warih juga banyak dikacaukan orang, karena pamor Udan Mas lebih popular maka sering pamor Segara Wedi, Sisik Sewu atau Tetesing Warih dinamakan juga Udan Mas. 
Agar lebih jelas, perincian Pamor Udan Mas seharusnya : Jumlah lingkaran pusarannya minimal tiga lingkaran, tetapi umumnya ada lima lingkaran, bahkan yang baik (bila dilihat kaca pembesar) ada 8 lingkaran dengan diameter sekitar 5 milimeter, penempatan pamornya bisa teratur seperti kartu domino dan bisa juga tersebar tak beraturan disela sela pamor Wos Wutah.  

SALAH KAPRAH DALAM PENAMAAN PAMOR.

Kesalahan dalam penamaan pamor sering dijumpai diantara pecinta keris, celakanya kesalahan ini sering keterusan dan dianggap sesuatu yang betul sehingga nama asli dari pamor tersebut malah kurang dikenal. 
Yang paling sering dikelirukan adalah pamor Adeg, dikenal sebagai pamor Singkir, padahal Singkir seharusnya nama empu, hanya kebetulan saja empu ini banyak membuat pamor Adeg. Salah kaprah seperti ini banyak terjadi di Jawa Tengah.  

Kesalahan yang mirip dengan itu adalah penamaan pamor dengan sebutan “bulu ayam”. Pamor seperti Ron Genduru, Ron Pakis, Mayang Mekar, Sekar Tebu, Pari Sawuli dan yang mirip itu, semuanya dianggap sama dan disebut pamor “bulu ayam”. Salah kaprah seperti ini banyak terjadi di Jawa Timur.  




Salah kaprah lainnya pamor Sedayu, ini salah, karena  Sedayu adalah daerah yang banyak membuat keris pada jaman Majapahit dengan empunya yang terkenal Empu Pangeran Sendang Sedayu. Buatannya hanya berpamor sedikit saja dan terkadang tanpa pamor, akibatnya semua yang tanpa pamor atau sedkit sekali pamornya disebut pamor Sedayu. Keris yang tanpa pamor ini, yang besinya hitam mulus, disebut “tanpa pamor” saja atau “Kelengan”. 

BUNGKALAN.

       Ini bukan nama pamor tetapi bentuk pamor pada ujung bilah keris atau tombak, pamor apapun apabila pada dekat ujung bilah bercabang dua dan kedua cabang itu menerjang tepi bilah dinamakan pamor Bungkalan. Sepintas seperti lidah ular.






NAMA DAN ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN PAMOR DAN BENTUK KERIS.

PAMENGKANG JAGAD. 
 Ada  celah memanjang  ditengah  bilah  yang  disebabkan  retak,  paling  banyak  terjadi  dikeris  dengan pamor miring. Ini  terjadi saat membuat  saton  sewaktu penempaan  suhunya kurang  tinggi  sehingga ada  bagian  tertentu  yang  penempelan  besi  dan  bahan  pamornya  atau  dengan  lapisan  besi  lainnya kurang sempurna. 
Tetapi  ini  baru  diketahui  setelah  keris  jadi,  terutama waktu  nyepuhi  tiba  tiba  keris  itu  retak.  Jadi  dari  segi teknik pembuatan keris ini tergolong mis-product. Karena itu pulalah maka keris yang Pamengkang Jagad umumnya  bukan  keris  yang  mempunyai  garap  baik.
Kalangan  kraton  juga menganggap  keris  ini  tergolong tidak baik. Yang mengherankan alangan luar keraton banyak yang menganggap ini keris baik, malah amat baik, ini  juga  disukai  di Malaysia,  Serawak,  Brunei. Diduga  ini  dikarenakan  keris  dengan  teknik  lapis  itu dibuat  oleh  empu  keraton  sehingga  biasanya  selalu  baik  dan mis-product  juga  tetap  dianggap  baik mutunya.
Dari segi esoteri keris Pamengkang Jagad  termasuk pemilih,  tidak semua orang bisa cocok,  tuahnya bisa  dirasakan  juga  oleh  orang  sekelilingnya,  dianggap  cocok  untuk  orang  yang  mempunyai kekuasaan diwilayah tertentu seperti Bupati, Komandan Kodim dsb.


PEGAT WAJA. 

 Keris  ini  juga  keris  retak,  Cuma  retaknya  bukan  antara  besi  dengan  besi  atau  besi  dengan  pamor melainkan  antara  saton  dan  lapisan  bajanya. Oleh  karena  itu  keris  Pegat Waja  hanya  akan  terjadi pada keris-keris yang dilapisi baja saja.
Keratakan  ini  terjadinya  bukan  vertical  permukaan  bilah,  melainkan  horizontal.  Mirip  dengan keretakan  pada  kayu  Plywood  yang  tertimpa  hujan  (nglokop),  keris  ini  sebaiknya  dibuang  atau dilarung saja karena kurang baik.

 REJANG LANDEP. 
Ini bukan nama salah satu pamor  tetapi alur pamor  tidak mengarah kealur ditengah melainkan ada bagian (ujungnya) keluar dari bilah (lihat gambar). Apapun  pamornya,  keris  ini tuahnya buruk  dan  biasanya membawa  suasana  sengketa serta  salah  pengertian.  Tetapi ada  juga  yang  menyimpan dengan  maksud  tuah  keris  ini bisa membantu  bila  yang  punya melakukan  suatu  kesalahan  dan bisa terhindar dari hukuman.
Keris yang telah auspun pamornya bisa berubah menjadi Rejang Landep.



PAMOR DAN NAMANYA

Nama untuk pamor keris berlaku juga untuk tosan aji lainnya seperti Tombak, Wedung, Pedang dsb. Khusus  pamor  yang  pemilih  yang  biasanya  diperuntukan  untuk  kedudukan  tertentu  atau  karakter tertentu,  sebaiknya  di  “tayuh”  dahulu  apakah  cocok  atau  tidak  sedangkan  yang  tidak  pemilih  bisa dimiliki oleh siapa saja.

WOS WUTAH. 
Pamor  yang  paling  banyak  dijumpai,  bentuknya  tidak  teratur  tetapi  tetap  indah  dan  umumnya tersebar  dipermukaan  bilah.  Ada  yang  berpendapat  pamor  ini  pamor  gagal,  saat  si  empu  ingin membuat  sesuatu  pamor  tetapi  gagal maka  jadilah Wos Wutah. Tetapi  ini  dibantah  dan  beberapa empu dan pamor ini memang sengaja dibuat serta termasuk pamor tiban.
Pamor  ini  berkhasiat  baik  untuk  ketentraman  dan  keselamatan  pemiliknya,  bisa  digunakan  untuk mencari rejeki, cukup wibawa dan disayang orang sekelilingnya, pamor ini tidak pemilih.


NGULIT SEMANGKA. 
             Sepintas  seperti  kulit  semangka,  tuahnya  seperti Sumsum Buron, memudahkan mencari jalan rejeki dan mudah  bergaul  pada  siapa  saja  dan  dari  golongan manapun.  Pamor  ini  tidak  memilih  dan  cocok  bagi siapa saja.
 


 TAMBAL.

           Mirip goresan kuas besar pada sebuah bidang lukisan. Tuahnya  biasanya  menambah  kewibawaan  dan menunjang karier seseorang. Menurut istilah Jawa bisa menjunjung  derajat.  Pamor  ini  termasuk  pemilih  dan tidak setiap orang cocok.



PULO TIRTO.

           Seperti  Wos  Wutah  hanya  gumpalan  gambarnya terpisah  agak  berjauhan,  seperti  bentuk  pulau  pada peta. Tuahnya sama dengan pamor Wos Wutah. 




SUMSUM BURON. 

           Pamor  ini  juga  mirip  Wos  Wutah,  gumpalan  juga terpisah agak berjauhan seperti Pulo Tirto hanya agak lebih  besar  dan  lebih  menyatu.  Tuahnya  baik,  tahan godaan dan murah rejeki serta tidak pemilih. 




MELATI RINONCE. 


Bentuknya  mirip  pamor  Rante  tetapi  umumnya bulatannya  lebih  kecil  dan  tidak  berlubang. Bulatan  itu berupa pusaran pusaran mirip dengan pamor Udan Mas
tetapi agak lebih besar sedikit. Tuahnya mencari jalan rejeki dan menumpuk kekayaan.
Untuk pergaulan juga baik, pamor ini tidak memilih dan bisa digunakan siapa saja. 


RANTE.

            Tuah  utama  pamor  ini  adalah  untuk  menampung  dan mengembangkan  rejeki  yang  didapat. Bisa mengurangi sifat boros, tetapi bukan pelit. Cocok  untuk  semua  orang  baik  digunakan  berdagang atau  berusaha.  Bentuknya  agak  mirip  pamor  Melati Rinonce, hanya bedanya pada bulatannya ada semacam gambar “lubang”. 


ADEG.  

            Pamor Adeg banyak dijumpai,  tergolong pamor pemilih tetapi lebih banyak yang cocok daripada tidak. Tuahnya terutama  sebagai  penolak,  ada  yang  menolak  guna-guna, ada yang menolak wabah, angin ribut, banjir dan lainnya.  Ada  yang  hanya menolak  satu  sifat  ada  yang beberapa sifat penolakan.



MRAMBUT.  

           Sepintas  seperti  Adeg,  bahkan  ada  yang menyamaratakan  dengan  membuat  istilah  baru  Adeg-Mrambut.  Padahal  sebenarnya  lain.  Pamor  Mrambut alurnya  terputus-putus.  Tuahnya  hampir  sama  dengan pamor  Adeg.  Tergolong  pemilih,  tidak  semua  orang cocok.



SEKAR LAMPES.  

             Tuah dari pamor ini mirip dengan pamor Tumpal Keli. Hanya  pada  pamor  Sekar  Lampes  umumnya  juga mengandung  tuah  yang  menambah  kewibawaan pemakainya dan tergolong pamor yang tidak pemilih.




ILINING WARIH.
              Rejeki  yang  lumintu,  walaupun  sedikit  demi  sedikit tetapi  selalu  ada  saja.  Itulah  yang  utama  tuah  dari Ilining Warih.  Selain  soal  rejaki,  pamor  ini  juga  baik untuk pergaulan. Tidak memilih dan umumnya cocok untuk siapapun.


BLARAK NGIRID.

        Disebut  juga  kadang  dengan  “Blarak  Sinered”,  tapi ada  juga  yang  menyebut  Blarak  Ngirid  lain  dengan Blarak  Sinered.  Tuah  utamanya  menambah kewibawaan  dan  juga  baik  untuk  pergaulan  karena disayang orang  sekelilingnya, baik pihak atasan atau bawahan. Pamor ini tergolong pemilih.


RON PAKIS.
         Mirip sekali dengan Blarak Ngirid, hanya pada bagian tepinya  seolah  ada  sobekan.  Tergolong  pemilih  dan tuahnya  untuk  kewibawaan  serta  keberanian  (tatag-bhs  jawa).  Baik  dimiliki oleh  orang  yang berkecimpung dibidang Militer dan Keprajuritan.


KOROWELANG.
            Juga  hampir  sama  dengan  Blarak  Ngirid  atau  Ron Pakis,  tetapi  “daun”  nya  lebih  besar  dan  lebih menyatu. Tuahnya  juga hampir  sama  dengan Blarak Ngirid,  tetapi  fungsi pergaulannya  lebih  besar  dari fungsi wibawanya. Beberapa  keris  dengan  pamor  ini (tidak  semua)  baik  juga  untuk mencari  jalan  rejeki. Tergolong pamor pemilih.


RON GENDURU.
     Ada  yang  menyingkat  menjadi  RONGENDURU  atau menyebut  RON  KENDURU.  Agak  mirip  Ganggeng Kanyut  tetapi  relatif  susunannya  lebih  teratur  dan rapi. Tuahnya  berkisar  pada  kewibawaan  dan  rejeki. Baik digunakan untuk pengusaha yang punya banyak anak buah. Tergolong pamor pemilIh.


MAYANG MEKAR. 
    Bentuknya  indah sekali seperti daun Seledri,  tuahnya memperlancar  pergaulan  dan  dikasihani  orang sekeliling.  Beberapa  diantaranya  malah  bertuah memikat lawan jenis. ergolong pamor pemilih.



WIJI TIMUN.
      Menyerupai biji ketimun. Hampir sama dengan pamor Uler Lulut tetapi lebih kecil dan lonjong. Tuahnya juga untuk  mencari  jalan  rejeki.  Ada  sedikit  unsur kewibawaan.  Baik  untuk pedagang  maupun  untuk pengusaha. Pamor ini agak pemilih.


KENONGO GINUBAH. 
Tuahnya menarik perhatian orang. Pergaulannya baik dan  diterima  digolongan manapun.  Tetapi  pamor  ini termasuk pemilih.




WALANG SINUDUK.


Bentuknya  mirip  dengan  satai  belalang.  Posisi belalang-belalangnya bisa miring kekiri, bisa kekanan. Tuah  utamanya  mempengaruhi  orang  lain. Wibawanya besar sehingga baik dimiliki oleh pemuka masyarakat, guru, pemimpin politik. Tergolong pamor pemilih.


TUMPAL KELI


Tuahnya baik untuk pergaulan. Bisa menunjang karier karena  pemiliknya  akan  disayang  atasan.  Termasuk pamor tidak pemilih.





BENDOSEGODO.

           Bentuknya  menyerupai  bulatan  menggumpal  dari bawah  keatas.  Tuahnya  untuk  jalan  rejeki  dan pergaulan  serta  ketentraman  rumah  tangga. Tergolong tidak pemilih.




MELATI SINEBAR.


Mirip  pamor  Tetesing  Warih,  merupakan  bulatan bersusun  rangkap  tiga  atau  lebih  tetapi  bulatannya tidak  sempurna  betul  dengan  garis  tengah  sekitar  1 cm. Tempatnya ditengah bilah dan jarak satu bulatan dengan  lainnya  sekitar  1  cm  atau  lebih.  Pamor  ini tergolong  tidak  pemilih  dan  tuahnya  untuk  mencari rejeki.



MANIKEM.

          Tergolong  pamor  langka  dan  hanya  dijumpai  dikeris muda  terutama  tangguh  Madura.  Bentuknya  mirip Melati  Rinonce  atau  Melati  Sato-or  tetapi  garis penghubung  antar  bulatan-bulatannya  lebih  gemuk, lebih  lebar.  Sedangkan  bulatannya  juga  lebih  lebar dibandingkan  Melati  Rinonce,  bahkan  ada  yang hampir menyentuh tepi bilah. Tergolong tidak pemilih dan bertuah memudahkan mencari rejeki.

SEKAR KOPI.

           Ditengah  bilah  ada  pamor  yang  menyerupai  garis tebal  dari  sor-soran  sampai  dekat  ujung  bilah. Dikiri kanan  garis  tebal  ini  terdapat  lingkaran-lingkaran bergerombol atau berkelompok. Satu kelompok terdiri dari  dua  atau  tiga  lingkaran  menempel  pada  garis tebal  seolah-olah  biji  kopi  menempel  pada  tangkai bijinya. Tuahnya memperlancar rejeki tergolong tidak pemilih tetapi termasuk pamor langka.


BONANG RINENTENG.

          Ada  yang  menyebutnya  Bonang  Sarenteng,  agak mirip  dengan  pamor  Sekar  Kopi  tetapi  bulatannya hanya  satu.  Boleh  dikiri-kanan  secara  simetris  atau selang  seling. Baik Bonang Rinenteng ataupun Sekar Kopi, bulatannya seperti pusaran di pamor Udan Mas. Tergolong  tidak  pemilih  dan  memudahkan  mencari rejeki.

JUNG ISI DUNYA.
           Bentuknya  mirip  Putri  Kinurung.  Bedanya  bulatan-bulatan kecil yang  terdapat pada “kurungan” bulatan relatif lebih besar. Ada juga yang bentuknya sepintas mirip  pamor  Bendo  Segodo.  Tuahnya  untuk “menumpuk” kekayaan dan tidak pemilih.




WULAN-WULAN.


Di  Jawa  Timur  disebut  Bulan-Bulan.  Mirip  Melati Sinebar  atau  mirip  Bendo  Segodo.  Bedanya  pada pamor  Wulan-Wulan ,  bagian  tengahnya  berlubang jelas. Tuahnya memudahkan mencari jalan rejeki dan mengikat  langganan.  Sering  disimpan  ditoko  atau warung.
  


TUNGGAK SEMI.

      Pamor ini  terletak ditengah Sor-soran, bentuk seperti tampak  digambar  samping.  Berkombinasi  dengan pamor  Wos  Wutah.  Tuahnya  untuk  mendapatkan rejeki walau bagaimanapun kecilnya. Tidak  termasuk pamor pemilih.









BAWANG SEBUNGKUL.

          Bentuknya memang mirip bungkul bawang, berlapis-lapis.  Paling  sedikit  ada  lima  lapisan  dan  terletak  di sor-soran.  Tuahnya  dibidang  rejeki ,  untuk pengembangan  modal.  Cocok  untuk  orang  yang bekerja  di  Bank  dan  pengembangan  modal.  Tidak pemilih.








UDAN MAS. 
          Pamor  ini  banyak  dicari  orang,  terutama  pedagang dan pengusaha. Bentuknya merupakan pusaran atau gelang-gelang berlapis, paling sedikit ada tiga lapisan. Letaknya  ada  yang  beraturan  dan  ada  yang berserakan.  Pamor  ini  sering  pula  berkombinasi dengan Wos Wutah atau Tunggak Semi. Manfaatnya untuk mencari rejeki dan tidak pemilih.

SISIK SEWU.
         Seperti  gambar  sisik  ikan,  tetapi  bila  diperhatikan seperti  pamor Udan Mas menggumpal menjadi  satu, namun  pamor  ini  kurang  begitu  dikenal,  mungkin karena  memang  jarang.  Selain  untuk  rejeki  juga untuk meningkatkan wibawa. Cocok  bagi  pengusaha dengan banyak karyawan.



PUTRI KINURUNG.

         Bentuknya menyerupai gambaran danau dengan  tiga atau  lebih  “pulau”  ditengahnya.  Letaknya  ditengah sor-soran.  Tuahnya  untuk  memudahkan  mencari rejeki  dan  mencegah  sifat  boros.  Bisa  diterima dikalangan manapun. Tidak pemilih.








GUMBOLO GENI.

           Sering  juga  disebut  “Gumbolo  Agni”  atau  “Gumbolo Gromo”. Letaknya ditengah sor-soran dan gambarnya seperti  “binatang  Kala”  dengan  posisi  ekor  seperti menyengat. Tuahnya baik, wibawanya besar dan bisa untuk “singkir baya”, baik dimiliki oleh pimpinan sipil ataupun militer. Termasuk pamor pemilih.








TANGKIS.
Panamaan  dari  pamor  yang  hanya  terdapat  pada  satu  sisi  saja  dan  sisi  lain  tanpa  pamor  alias kelengan,  kadang  kalau  pamor  atau  bentuk  bilah  berlainan  kiri-kanan  sering  juga  disebut  pamor Tangkis.  Namun  ini  harus  diperhatikan  juga  apakah memang  tidak  ada  pamornya  ataukah  sudah hilang karena  terkikis atau aus. Kalau karena aus maka  ini bukan pamor Tangkis. Tuahnya menolak wabah penyakit.

PENGAWAK WAJA.  
       Ini  istilah untuk  keris TANPA  pamor  sama  sekali.  Pada  keris muda,  Pengawak Waja memang  tidak diselipi bahan pamor,  tetapi pada keris  tua masih mengandung bahan pamor walau  tidak kelihatan karena penempaan dibuat ratusan kali bahkan ribuan kali lipatan sehingga sudah menyatu dan luluh bilahnya. Hanya tampak seperti urat halus atau serat saja. Tuahnya susah dibaca, hanya mereka yang mengetahui ilmu esoteri saja yang bisa membaca. 


TRIMAN.

         Ada yang menyebut Pamor TARIMO, mirip  sekali dengan WOS WUTAH,  tetapi  agak  rapat  dan  pamor  ini  tiba  tiba berhenti  ditengah  bilah,  kadang  hanya  ada  di  sor-soran saja.  Pamor  ini  sesuai  untuk  yang  berusia  lanjut, pensiunan  dan  tidak  lagi  memikirkan  soal  duniawi.  Baik juga  dipunyai  oleh  yang  bersifat  brangasan,  suka marah tetapi kurang baik dipunyai oleh mereka yang masih aktif bekerja.






ANDHA AGUNG.

      Mirip pamor Rojo Abolo Rojo tetapi ukurannya relatif lebih kecil.  Terletak  ditengah  bilah  biasanya  dikelilingi  pamor Wos Wutah  dan  panjang  hanya  sepertiga  atau  setengah bilah. Tuahnya menyangkut kederajatan dan kewibawaan. Tergolong pamor tidak pemilih.









KUL BUNTET.


           Mirip pamor Batu Lapak, bedanya pusarannya hanya satu dan alurnya melingkar dan secara keseluruhan lebih bulat dibandingkan  pamor  Batu  Lapak.  Tuahnya  hampir  sama dengan  Batu  Lapak  tetapi  Kul  Buntet  punya  nilai  rejeki. Selain  menghidarkan  bahaya  juga  menghalangi  usaha penipuan. Umumnya pamor ini baik untuk semua orang. 








KUTO MESIR. 


          Ada  yang  menyebut  “Kutu  Mesir”  atau  “Kutu  Masir”. Bentuknya  terdiri  dari  tumpukan  gelang  gelang  tidak begitu  bulat  tetapi  cenderung  agak  persegi.  Letaknya dibagian sor-soran dan  tuahnya hampir sama dengan Kul Buntet  tetapi  fungsi  rejeki nya  lebih kuat. Biasanya dicari pedagang, pengusaha dan pejabat tinggi. Pamor ini sering dikombinasi  dengan  pamor  lain  seperti Wos Wutah  dan Tunggak Semi.






DAN RIRIS. 

        Ada yang menyebut Udan Riris, ada yang penuh dari sor-soran  sampai  ujung  bilah,  ada  yang  “mengisi”  sebagian bilah  saja.  Walau  bentuknya  tidak  seindah  pamor Nogorangsang  namun  umumnya  tuahnya  lebih  kuat. Selain  kewibawaan  dan  kepemimpinan  ada  fungsi  untuk menolak guna-guna. Pamor ini pemilih.


REGED BANYU.

         Pamor  ini  ada  yang  menghias  seluruh  bilah,  ada  yang sebagian saja, tidak dari sor-soran keujung bilah. Tuahnya untuk  melindungi  si  pemilik  dari  musibah  mendadak. Bahasa Jawanya “Singkir Baya” atau “Tulak Bilahi”. Pamor ini tidak pemilih.




ROJO SULEMAN. 

         Ada  yang  menyebut  pamor  Nabi  Sulaiman. Banyak  pula  yang  mengatakan  ini  adalah rajanya  pamor.  Letaknya  ditengah  sor-soran. Tuahnya  memang  merupakan  kumpulan  dari hal-hal  yang  baik,  positip. Menghindari  bahaya dan  mencari  jalan  rejeki,  wibawanya  kuat, disayang  dan  disegani  orang  disekilingnya. Namun pamor ini punya sifat “memilih”. 






BATU LAPAK. 

         Bentuknya  menyerupai  pusaran  yang melingkar-lingkar,  biasanya  lebih  dari  lima. Letaknya di sor-soran tengah. Tuahnya “Singkir Baya”.  Baik  untuk  anggota  Militer  ataupun orang  biasa. Berkhasiat  bagi yang mempelajari kekebalan, bela diri. Pamor tidak memilih.








SIRAT. 

         Kadang  disebut  “Teja  Bungkus”  atau  “Bima  Bungkus”, baik  dipegang  oleh  mereka  yang  punya  posisi  pimpinan karena  factor wibawa,  kepemimpinan  dan  disayang  anak buah. 









TUNGGUL WULUNG.

         Yang  baik  kalau  pamor  Tunggul  Wulung  ini  merupakan pamor  tiban. Bentuknya mirip  gambar  anak  yang  sangat sederhana, hanya kepala, tangan dan kaki dan menempati daerah  blumbangan.  Tuahnya  menolak  berbagai  macam penyakit  dan  tidak  memilih  tetapi  pemiliknya  harus berperi-laku  baik,  tak  boleh  menyeleweng.  Tergolong pamor langka.






LINTANG KEMUKUS.

         Disebut  juga  “Kukus  Tunggal”,  bentuknya  seperti  Sodo Saler,  hanya  dibagian  sor-soran  pamor  ini menggumpal. Gumpalan ini boleh berupa Benang Setukel atau Tunggak Semi  atau  Wos  Wutah  atau  juga  Bawang  Sebungkul. Selain  dipercaya  membawa  rejeki  juga  untuk  ketenaran dan menambah wibawa. Tidak pemilih.


PANCURAN MAS

         Banyak dicari pedagang dan pengusaha karena dipercaya membawa  keberuntungan  bagi  pemiliknya,  lagipula  tidak pemilih.  Bentuknya  mirip  Sada  Saler  tetapi  dibagian ganjanya  tepat  diujung  Sada  Saler  pamornya  seperti bercabang dua.


SADA SALER.
           Arti  harfiahnya  Lidi  Sebatang,  bentuknya  sesuai  dengan namanya. Berupa  garis  lurus membujur  sepanjang  bilah. Tuahnya  ada  yang  untuk  menambah  kewibawaan, ketenaran  (populeritas)  atau  keteguhan  iman  dan  pamor ini cocok untuk semua orang. 
 WENGKON.
         Ada  yang  menamakan  pamor  Tepen.  Bentuknya  mirip bingkai  (wengkon  artinya  bingkai).  Tuahnya  untuk perlindungan,  ada  yang  untuk menghindari  dari  godaan, ada  yang memperbesar  rasa hemat  dan  ada  yang untuk menghindari dari guna-guna.

KUDHUNG.
        Pamor ini selalu terletak diujung bilah dan tuahnya seperti namanya  untuk  melindungi  pemiliknya  dari  serangan guna-guna dan perlindungan dalam situasi darurat. Pamor ini sering digunakan untuk “penunggu rumah”.

 SATRIYA PINAYUNGAN.


Ada dua macam pamor Satriya Pinayungan. Yang pertama pamor  pada  bagian  sor-soran,  apa  saja  bentuknya,  bisa Wos  Wutah,  lalu  diatas  pamor  itu  (dekat  ujung  bilah) terdapat pamor Kudhung. Yang kedua, motif pada sor-soran menyerupai Udan Mas tapi bentuknya  teratur. Tiga bulatan mendatar diteruskan beberapa bulatan keatas. Tuahnya  sama, memberi perlindungan bagi pemiliknya dari perbuatan  sirik orang  lain. Walau keduanya  tidak pemilih tetapi  pamor  yang  pertama  lebih  cocok  untuk  mereka yang  bekerja  di  pemerintahan  sedangkan  yang kedua untuk wiraswasta.
Untuk yang pertama dianut oleh penggemar keris dari Solo ketimur, sedang kedua oleh penggemar dari  Yogya  ke  barat,  mana  yang  benar  tetapi  pendapat  keduanya  diterima  oleh  sebagian  besar penggemar keris.

BADAELA. 
          Pamor  ini  tuahnya  buruk,  ada  yang  menyebut  pamor Bebala.  Sebaiknya  dilarung  saja  sebab  pemiliknya  akan kena  pindah,  dicurigai  serta  menerima  akibat  buruk pekerjaan orang lai.








SEGARA WEDHI.
            Terjemahan dalam Bahasa Indonesia, Gurun Pasir. Namun sifat  tuahnya  bukan  berarti  “kering  kerontang”  atau “gersang”  melainkan  justru  baik.  Menurut  banyak  orang tuahnya  mudah  mendapatkan  rejeki.  Mirip  Udan  Mas tetapi  bulatannya  lebih  kecil  dan  lebih  banyak  serta tersebar  diseluruh  permukaan  bilah.  Pamor  ini  tergolong tidak pemilih.

UNTU WALANG.
             Arti  harafiahnya  “Gigi  Belalang”,  tuahnya  menambah kewibawaan  seseorang. Dituruti kata katanya dan pamor ini tergolong pemilih, hanya orang yang punya kedudukan cukup  tinggi  bisa  cocok.  Untuk  guru  dan  pendidik biasanya juga cocok.

TUNDUNG.
             Tergolong  pamor  yang  buruk  tuahnya.  Sipemilik  akan sering  pindah  rumah  atau  diusir  oleh  sesuatu  sebab. Rumahtangga  tidak  tentram dan dijauhi  rejeki. Sebaiknya dibuang saja.







ENDAS BAYA. 
               Tuahnya  buruk,  sipemilik  sering  dapat  musibah  karena tingkah  lakunya  sendiri.  Sebaiknya  dibuang  saja  karena siapapun pemakainya akan selalu sial. 









DHADHUNG MUNTIR.
             Mirip Sada Saler  tetapi “garis” ditengah bilah mempunyai motif  seperti  pilinan  tambang  atau  dhadhung.  Tuahnya sama  dengan  Sada  Saler,  menyangkut  kewibawaan, keteguhan  hati.  Pamor  ini  banyak  terdapat  pada  keris buatan Madura dan tergolong pamor pemilih.


RAHTAMA.
          Terletak  dibagian  sor-soran  merupakan  pamor  tiban diantara  pamor  dominan  seperti Wos Wutah  dan  Ngulit Semangka. Baik sekali jika diberikan pada suami-istri yang baru  menikah  dengan  harapan  agar  memperoleh  anak yang soleh dan berbudi luhur.







PUSAR BUMI
           Disebut  juga  Puser  Bumi.  Bentuknya  mirip  Udan  Mas tetapi  dengan  skala  yang  jauh  lebih  besar,  minimal sebesar  koin  limapuluh  rupiah  dan kadang  sampai  8  cm, terutama  pada  bilah  tombak.  Pamor  ini  tergolong  pamor miring,  merupakan  lingaran  yang  berlapis  dan  bukan melingkar  seperti  obat  nyamuk,  tuahnya  baik  tetapi pemilih  dan  tidak  semua  orang  “kuat”  memilikinya. Umumnya  dipercaya  sebagai  pamor  yang  baik  untuk menjaga rumah.





LINTAS MAS.
            Letaknya dibagian  tengah sor-roran, paling sedikit  jumlah pusaran-pusarannya ada lima buah. Baik untuk berdagang terutama perhiasan. Pamor ini pemilih dan tuahnya hanya bisa dirasakan oleh yang cocok saja.










SODO SALER.
            Bentuknya merupakan  garis  lurus  dari  sor-soran  keujung bilah. Tuahnya untuk  kewibawaan  dan  keprajuritan  serta meneguhkan dalam mencapai  cita-cita, baik untuk militer atau  yang  berambisi  mencapai  sesuatu  cita-cita. Tergolong pemilih.


NUR.
         Letaknya ditengah sor-soran, mirip huruf S.  tuahnya baik terutama untuk guru, pemimpin atau orang yang dituakan serta wibawanya besar, punya sifat pelindung dan tempat bertanya  orang  lain.  Sifatnya  pemilih,  untuk  yang masih “muda”  umumnya kurang kuat.






SEKAR SUSUN.
            Hampir  seperti  Melati  Rinonce  tetapi  ukuran  bunganya lebih  besar.  Bentuk  bunga  seperti  bulatan  pada  pamor Bendo  Segodo.  Memudahkan  dalam  mencari  rejeki  dan tidak  pemilih.  Hanya  ditemukan  pada  keris  keris  yang relatif muda.




SEKAR TEBU. 

             Hampir seperti Blarak Ngirid atau Sinered, tetapi ujungnya tidak  sampai  kebilah  keris,  malainkan  agak  mengumpul ditengah  saja  dan  guratannya  lebih  halus.  Tidak  pemilih dan tuahnya untuk kewibawaan dan kepemimpinan.



KLABANG SAYUTO.

            Seperti paduan pamor Blarak Ngirid dan Naga Rangsang. Sepintas  seperti  seekor  klabang  dengan  kaki  seribunya. Dipercaya  bisa  menambah  kewibawaan  dan  kekuasaan. Pamor  ini  tergolong  pemilih  dan  hanya  cocok  bagi  yang memegang posisi pimpinan.


MANGGAR.

               Mirip  untaian  Bunga  Kelapa.  Merupakan  kumpulan  dari bentuk  pamor macam  pamor Wiji  Timun  tetapi  letaknya sering menyudut,  bersusun  dari  sor-soran  keujung  bilah. Memudahkan  mencari  rejeki  dan  menonjol  dalam lingkungan pergaulan. Tidak pemilih.


JALA TUNDA.
            Tergolong  pamor  pemilih.  Tuahnya  untuk  ketenaran, untuk  menonjol  dalam  lingkungandan  tergolong  pamor langka  walau  dari  teknik  pembuatan  tidak  terlampau sukar. Sepintas  mirip  pamor  Wengkon  tetapi  lebar  dan  pada bagian  dalam  ada  lekuk-lekuk  yang  terkadang  simetris berhadapan  tetapi pada bagian  lain  sering  tidak simetris. Pamor  Jala Tunda  yang  bagus,  garis-garis  yang menjadi wengkon biasanya halus dan rangkap banyak sekali.


SUMUR BANDUNG.
               Merupakan bulatan hitam besi tanpa pamor sebesar uang logam  lima puluh  sen-an atau  lebih kecil  sedikit  letaknya ditengah  bilah,  diantara  pamor    biasanya  Wos  Wutah nggajih atau Pendaringan Kebak nggajih. Banyak terdapat pada keris buatan Madura. Tergolong pamor pemilih dan paling  cocok  buat  keprajuritan, militer  atau  yang  belajar ilmu kekebalan.


BUNTEL MAYIT.
              Nama yang menyeramkan, artinya  “pembungkus mayat”. Tergolong pamor sangat pemilih. Kalau cocok akan cepat menanjak  kariernya  atau  kekayaannya  tetapi  kalau  tidak cocok  bisa  mendapatkan  malapetaka.  Karena  itu  bila menginginkan  pamor  ini  sebaiknya  ditanyakan  dulu  pada mereka yang tahu agar bisa dilihat cocok atau tidaknya.


JAROT ASEM.
            Ini  termasuk  pamor  langka  walau  tampaknya  sangat sederhana  tetapi  pembuatannya  sangat  sulit.  Sepintas seperti  jalinan  serabut  kasar,  saling  menyilang  arahnya tetapi  tidak  ada  kesan  tumpang  tindih.  Pamor  ini dipercaya  memberikan  pengarus  baik  pada  pemiliknya, menjadi  teguh  hatinya  dan  besar  tekatnya.  Amat  cocok bagi  yang  punya  cita  cita  besar  baik  dalam  pendidikan ataupun dalam pekerjaan.


KENDHIT GUMANTUNG.
               Ini termasuk pamor tiban. Letaknya dibagian sor-soran dan biasanya  bercampur  pamor  yang  lebih  dominan  seperti Wos  Wutah  atau  Ngulit  Semangka.  Baik  untuk  setiap orang. Dipercaya  dapat menolak  segala macam  penyakit menular, jadi seperti anti wabah. Tetapi pemiliknya harus menjaga  tingkah  lakunya  dan  jangan  sampai menyeleweng dari jalan yang lurus.






KUPU TARUNG.
         Sepintas  seperti  gambar  kupu-kupu  sedang  berlaga. Namun esoterinya  tidak ada sangkut paut dengan bidang laga,  bahkan  baik  untuk  pergaulan.  Pamor  ini  tidak pemilih dan terletak sepanjang bilah dari sor-soran hingga ujung bilah.



MRUTU SEWU.
              Mirip Udan Mas dan Sisik Sewu. Pamornya berupa bulatan besar dan kecil, rapat satu sama lainnya dan disela pamor yang  berbentuk  pusaran-pusaran  itu  ada  semacam  titik-titik  pamor  kecil.  Pamor  ini memudahkan mencari  rejeki juga dipercaya orang memudahkan anak gadis atau janda dalam mencari jodoh dan pamor ini tidak pemilih.


RATU PINAYUNGAN.
               Tergolong  pamor  tiban  yang  letaknya  di  sor-soran  dan biasanya  bercampur  pamor  dominan  lainnya. Pengaruhnya  baik  pada  pemiliknya,  melindungi marabahaya,  berwibawa  dan  punya  pengaruh  luas.  Baik bagi seorang pimpinan tetapi tergolong keris pemilih.






LAWE SETUKEL.
               Biasa  disebut  “benang  setukel”  atau  “saukel”.  Sepintas memang mirip benang yang diurai dari gulungannya. Keris ini  cocok  untuk  polisi,  militer  atau  pekerja  lapangan. Banyak  yang  menganggap  keris  ini  bisa  menolak  guna-guna dan keris ini tergolong pemilih.


YOGAPATI.
               Hati-hatilah  bila  berjumpa  dengan  keris  ini.  Pamor  ini punya  pengaruh  buruk  sekali,  terutama  buat  yang bekeluarga.  Sering  anak-anak  sang  pemilik  sakit-sakitan atau bahkan meninggal. Sebaiknya dilarung saja.







KINASIHAN.
                Ini  pamor  baik  dan  tidak  pemilih,  tuahnya  disayang  dan dihormati  orang  sekeliling.  Factor  rejeki  juga  baik,  bisa lumintu (selalu ada saja).









KALACAKRA.
           Tergolong  pamor  langka.  Untuk  penguasaan  wilayah, kekuasaan  dan  kewibawaan  serta  kepemimpinan.  Baik dipakai  oleh  pemimpin  masyarakat.  Ada  faktor  penolak bala dan guna-guna. 








BUNGKUS.
         Bentuknya  sederhana,  Cuma  gambaran  seperti  tonjolan berlekuk-lekukbagai kepompong ulat dan  letaknya di sor-soran. Tuahnya memudahkan mencari rejeki, hemat serta merupakan pamor yang  tidak pemilih. Paling cocok untuk pedagang atau pengusaha.








SLAMET.
          Bentuknya mirip bayi berjambul sedang tidur. Letaknya di sor-soran  dan  juga  terdapat  pada  tombak  atau  pedang. Tuahnya adalah untuk keselamatan dan tergolong “singkir baya”,  termasuk  berguna  untuk  menolak  guna-guna. Kelebihan  dibanding  pamor  lain,  pamor  Slamet  ini  juga mencegah  fitnah  serta  omongan  negatif.  Tidak  pemilih dan cocok untuk semua orang.






MAKRIB.
            Kadang  disebut  pamor  Makarib.  Tuahnya  baik  sekali, menyangkut  kepemimpinan,  rejeki  dan  keselamatan dalam perjalanan dan pamor ini tidak pemilih.








TELAGA MEMBLENG.

            Bentuknya  menyerupai  gelang-gelang  yang  tidak  begitu bulat dan paling sedikit ada  tiga gelang-gelang. Letaknya pada  bagian  pejetan  (blumbangan)  dibelakang  gandhik. Tuahnya untuk penumpukan harta dan rejeki, yang sudah kita  terima  sukar  keluar  lagi  kecuali  untuk  hal  yang bermanfaat.  Baik  buat  orang  yang  pemboros  agar  bisa lebih hemat dan pamor ini tidak pemilih.





PANGURIPAN.

         Disebut  juga  pamor  Ngurip-urip,  mirip  pamor  Tamsul Kinurung  tetapi  bentuk utamanya  bukan  jajaran  genjang melainkan  lingkaran-lingkaran  yang  pada  satu  sisinya seperti  meleleh.  Letaknya  ditengah  sor-soran,  tuahnya seperti  namanya  untuk  memudahkan  mencari  sandang-pangan,  rejeki.  Pamor  ini  istimewa  dan  kadang  bisa digunakan  untuk  mengusir  mahluk  halus.  Perbawanya dijauhi binatang buas. Termasuk pamor tidak pemilih.




DIKILING.

           Ada  yang  menyebut  pamor  Dingkiling  atau  Cengkiling, tuahnya  buruk  bagi  yang  sudah  berumah  tangga.  Sering ruwet,  cekcok  dan  tidak  tentram  bahkan  bisa  jadi rumahtangganya akan bubar.







GANGGENG KANYUT.
            Tuahnya  seperti  Sekar  Lampes,  tetapi  yang  menonjol justru kewibawaannya, tergolong juga pamor pemilih.






UNTHUK BANYU.

           Mirip  dengan  air  berbuih,  tuahnya  untuk  rejeki  dan pergaulan  serta mengurangi  sifat  boros. Tergolong  tidak pemilh.




WENGKON.
                Ada  yang  menyebut  pamot  Tepen,  ada  yang  menyebut Lis-lisan. Bentuknya merupakan  alur  pamor  yang merata sepanjang pinggiran bilah keris. Tuahnya macam-macam, ada  yang  bersifat  perlindungan  bagi  pemiliknya  agar terhindar dari bahaya. Ad yang memberikan perlindungan terhadap  godaan  batin,  ada  pula  yang  menambah  rasa hemat. Pamor ini tidak pemilih.


TEJO KINURUNG.
          Seperti  perpaduan  pamor  Sada  Saler  dan  Wengkon, tuahnya  cenderung  seperti  Sada  Saler  yaitu  berkaitan dengan kepemimpinan dan derajat. Tergolong pemilih.




WIJI SEMEN.
         Tergolong  pamor  rekan  dan  juga  pemilih.  Tuahnya melindungi dari guna-guna atau mahluk halus. Tergolong pamor miring yang menempati bagian bilah dari sor-soran sampai keujung bilah.



TUMPUK.
                 Terletak  dibagian  sor-soran,  bentuknya menyerupai  garis melintang  antara  tiga  sampai  lima  lapis,  manfaatnya seperti Udan Mas, memudahkan “menumpuk” rejeki. Pada umumnya kerisnya  lurus dengan dapur kalau  tidak Tilam Upih atau Brojol.









ROJOGUNDOLO (A).
             Sebagian  orang  menyebut  Gundolorojo.  Umumnya terletak  ditengah  sor-soran,  namun  adakalanya  terletak agak  ketengah  bilah  keris.  Bentuknya  mirip  gambar mahluk  yang  menakutkan,  kadang  seperti  perempuan kadang  seperti  laki-laki  atau  juga  hewan.  Rojogundolo yang bertuah biasanya yang dari pamor  tiban dan bukan rekan.






ROJOGUNDOLO (B).


Umumnya bersifat perlindungan terhadap pemiliknya, bisa digunakan  menolak  guna-guna,  memindahkan  mahluk halus,  membersihkan  rumah  “angker”  bahkan  jika kerisnya  istimewa  bisa  digunakan menyembuhkan  orang yang kesurupan. Tergolong pamor  tidak pemilih dan bisa juga terdapat di tombak atau pedang.







              Masih  banyak  lagi  pamor  yang  belum  terdata  disini, pamor  buatanpun  sering  tidak  terdata  dengan baik  dan  kadang  penamaan  pamor  juga  hanya  berdasarkan  gambar  yang  terjadi  belum  ada padanannya  atau  juga  karena  timbul  kreasi  baru  dari  sipemesan  keris  kepada  sang  empu  agar dibuatkan pamor seperti rancangannya. Semua masukan mengenai pamor yang baik tercantum didalam tulisan ini ataupun belum tercantum sangat  diharapkan  untuk melengkapi  data  dan  kekayaan  informasi  pamor  agar  informasi  itu  tidak hilang begitu saja.