Pada umumnya penamaan pamor seperti
gambar pamor tersebut, misalnya Pamor Pari Sawuli (Padi Seuntai) mirip dengan
padi yang seuntai, begitu juga Bawang Sebungkul, Ron Pakis dan sebagainya.
Tetapi ada juga penamaannya bukan dengan membandingkan kemiripan dengan benda
tertentu seperti pamor Raja Abala Raja atau Pandita Bala Pandita, apalagi yang
termasuk pamor titipan seperti Makrip, Tamsul, Dikiling yang bentuknya
menyerupai lambing namun seolah mempunyai maksud tertentu. Ada dua pendapat
mengenai penamaan pamor. Pertama, bila si Empu ingin membuat Ron Genduru tetapi
gagal dan jadinya Ganggeng Kanyut maka namanya harus tetap Ron Genduru tetapi
Ron Genduru yang gagal dan bukan Ganggeng Kanyut. Kedua, dilihat dari bentuk
jadinya, sehingga pamor tersebut dinamakan Ganggeng Kanyut. Mana dari kedua
pendapat tadi yang benar terserah pada penilaian kita masing-masing.
PENAMAAN SECARA UMUM.
Gambar Atas : Pamor Dwi Warna Wos Wutah dan Adeg
Gambar Bawah : Pamor Triwarna Tunggak Semi, Tambal, Adeg
Kalau pamor yang satu menyelip
kedalam pamor yang lain maka pamor yang satu dianggap pamor titipan dan nama
pamor tetap menggunakan nama pamor yang lebih dominan.
PAMOR YANG MENYATU ANTARA BILAH DAN GANJA.
Ada lagi bentuk pamor yang merupakan
kesatuan antara bilah dan ganjanya, jadi pamornya sebagian ada pada bilah dan
sebagian lainnya pada ganja.
PAMOR ASIHAN.
Bentuknya sama dengan Ngulit Semangka
hanya pamornya menyambung antara bilah dan ganjanya, karena tuahnya
memperlancar pergaulan termasuk antar jenis, maka pamor ini disebut Asihan.
Secara lengkap disebut Pamor Ngulit Semangka Asihan. Ada juga Wos Wutah Asihan
tetapi jarang sekali. Kedua pamor Ngulit Semangka dan Wos Wutah ini tidak
pemilih tetapi pada pamor Asihan keris itu menjadi pemilih dan tidak setiap
orang cocok.
PANCURAN MAS.
Pamor Pancuran Mas
Pamor Adeg Iras
ADEG IRAS.
Pamor
Adeg yang menyebrang langsung ke Ganja, tetap bukan ditambahi Asihan melainkan
dengan tambahan Iras menjadi Adeg Iras dan tuahnya sama dengan pamor Adeg
lainnya.
PAMOR PAMOR YANG
HAMPIR SAMA.
Ada
beberapa jenis pamor yang bentuknya hampir sama dan sering dikacaukan orang
penamaannya. Yang paling sering dikacaukan adalah pamor Wos Wutah, Pulo Tirto
dan Pendaringan Kebak. Pamor Pulo Tirto memang mirip sekali dengan Wos Wutah,
bedanya pada Pulo Tirto motif gumpalannya terpisah satu sama lainnya dalam
jarak cukup jauh sekitar 2 samai 3 cm. Sedangkan pamor Wos Wutah, gumpalannya
cukup rapat, seandainya terpisahpun jaraknya cukup dekat sekitar 1 cm saja.
Pamor Pendaringan Kebak juga mirip Wos Wutah, tetapi Pendaringan Kebak lebih
penuh dan rapat serta nyaris memenuhi seluruh permukaan bilah. Dari bawah
sampai ujung bilah dan dari tepi satu ketepi yang lainnya.
Kemudian
pamor Adeg, Mrambut dan Ilining Warih. Adeg berupa garis-garis yang tidak
terputus dari bagian sor-soran sampai ujung. Sedang Mrambut serupa benar dengan
Adeg, tetapi garisnya terputus-putus. Pamor Ilining Warih sama dengan pamor
Adeg hanya saja garisnya bercabang dibeberapa tempat. Jadi bedanya kalau garis
itu tidak terputus disebut pamor Adeg, kalau terputus disebut Mrambut dan kalau
bercabang namanya Ilining Warih. Dengan demikian bila ada yang mengatakan pamor
Adeg Mrambut sebetulnya tidak tepat, karena pamor Adeg ada sendiri dan Mrambut
ada sendiri.
Jenis
lain yang hampir sama adalah Ujung Gunung, Junjung Drajat, Raja Abala Raja dan
Pandito Bolo Pandito. Secara umum keempat pamor itu berupa garis yang menyudut.
Bedanya kalau Ujung Gunung, kaki garis sudut itu menerjang bilah. Pada pamor
Raja Abala Raja, mirip Ujung Gunung, tetapi garis yang membentuk sudut menyebar
diberbagai tempat, dibagian sor-soran, bilah dan ujungnya. Kalau pamor Junjung
Drajat, serupa dengan Rojo Abolo Rojo, hanya keseluruhan gambar itu berhenti
dibagian tengah bilah dan diatasnya ada pamor lain. Keempat pamor ini sering
sekali dikacaukan orang.

Agar lebih jelas, perincian Pamor Udan Mas
seharusnya : Jumlah lingkaran pusarannya minimal tiga lingkaran, tetapi umumnya
ada lima lingkaran, bahkan yang baik (bila dilihat kaca pembesar) ada 8
lingkaran dengan diameter sekitar 5 milimeter, penempatan pamornya bisa teratur
seperti kartu domino dan bisa juga tersebar tak beraturan disela sela pamor Wos
Wutah.
SALAH KAPRAH DALAM PENAMAAN PAMOR.
Kesalahan dalam penamaan pamor sering
dijumpai diantara pecinta keris, celakanya kesalahan ini sering keterusan dan
dianggap sesuatu yang betul sehingga nama asli dari pamor tersebut malah kurang
dikenal.
Yang paling sering dikelirukan adalah
pamor Adeg, dikenal sebagai pamor Singkir, padahal Singkir seharusnya nama
empu, hanya kebetulan saja empu ini banyak membuat pamor Adeg. Salah kaprah
seperti ini banyak terjadi di Jawa Tengah.
Kesalahan yang mirip dengan itu
adalah penamaan pamor dengan sebutan “bulu ayam”. Pamor seperti Ron Genduru,
Ron Pakis, Mayang Mekar, Sekar Tebu, Pari Sawuli dan yang mirip itu, semuanya
dianggap sama dan disebut pamor “bulu ayam”. Salah kaprah seperti ini banyak
terjadi di Jawa Timur.
Salah kaprah lainnya pamor Sedayu,
ini salah, karena Sedayu adalah daerah
yang banyak membuat keris pada jaman Majapahit dengan empunya yang terkenal
Empu Pangeran Sendang Sedayu. Buatannya hanya berpamor sedikit saja dan
terkadang tanpa pamor, akibatnya semua yang tanpa pamor atau sedkit sekali
pamornya disebut pamor Sedayu. Keris yang tanpa pamor ini, yang besinya hitam
mulus, disebut “tanpa pamor” saja atau “Kelengan”.

Ini bukan nama pamor tetapi bentuk pamor pada ujung bilah keris atau tombak, pamor apapun apabila pada dekat ujung bilah bercabang dua dan kedua cabang itu menerjang tepi bilah dinamakan pamor Bungkalan. Sepintas seperti lidah ular.
NAMA DAN ISTILAH YANG BERKAITAN
DENGAN PAMOR DAN BENTUK KERIS.
PAMENGKANG
JAGAD.
Ada celah memanjang ditengah
bilah yang disebabkan
retak, paling banyak
terjadi dikeris dengan pamor miring. Ini terjadi saat membuat saton
sewaktu penempaan suhunya
kurang tinggi sehingga ada
bagian tertentu yang
penempelan besi dan
bahan pamornya atau
dengan lapisan besi
lainnya kurang sempurna.
Tetapi ini
baru diketahui setelah
keris jadi, terutama waktu nyepuhi
tiba tiba keris itu
retak. Jadi dari
segi teknik pembuatan keris ini tergolong mis-product. Karena itu
pulalah maka keris yang Pamengkang Jagad umumnya bukan
keris yang mempunyai
garap baik.
Kalangan kraton
juga menganggap keris ini
tergolong tidak baik. Yang mengherankan alangan luar keraton banyak yang
menganggap ini keris baik, malah amat baik, ini
juga disukai di Malaysia,
Serawak, Brunei. Diduga ini
dikarenakan keris dengan
teknik lapis itu dibuat
oleh empu keraton
sehingga biasanya selalu
baik dan mis-product juga
tetap dianggap baik mutunya.
Dari segi esoteri keris Pamengkang Jagad termasuk pemilih, tidak semua orang bisa cocok, tuahnya bisa
dirasakan juga oleh
orang sekelilingnya, dianggap
cocok untuk orang
yang mempunyai kekuasaan
diwilayah tertentu seperti Bupati, Komandan Kodim dsb.PEGAT WAJA.
Keris ini
juga keris retak,
Cuma retaknya bukan
antara besi dengan
besi atau besi
dengan pamor melainkan antara
saton dan lapisan
bajanya. Oleh karena itu
keris Pegat Waja hanya
akan terjadi pada keris-keris
yang dilapisi baja saja.
Keratakan ini
terjadinya bukan vertical
permukaan bilah, melainkan
horizontal. Mirip dengan keretakan pada
kayu Plywood yang
tertimpa hujan (nglokop),
keris ini sebaiknya
dibuang atau dilarung saja karena
kurang baik.
REJANG LANDEP.
Ini bukan nama salah satu
pamor tetapi alur pamor tidak mengarah kealur ditengah melainkan ada
bagian (ujungnya) keluar dari bilah (lihat gambar). Apapun pamornya,
keris ini tuahnya buruk dan
biasanya membawa suasana sengketa serta salah
pengertian. Tetapi ada juga
yang menyimpan dengan maksud
tuah keris ini bisa membantu bila
yang punya melakukan suatu
kesalahan dan bisa terhindar dari
hukuman.
Keris yang telah auspun pamornya bisa berubah
menjadi Rejang Landep.
PAMOR DAN NAMANYA
Nama untuk pamor keris
berlaku juga untuk tosan aji lainnya seperti Tombak, Wedung, Pedang dsb.
Khusus pamor yang
pemilih yang biasanya
diperuntukan untuk kedudukan
tertentu atau karakter tertentu, sebaiknya
di “tayuh” dahulu
apakah cocok atau
tidak sedangkan yang
tidak pemilih bisa dimiliki oleh siapa saja.
Pamor yang
paling banyak dijumpai,
bentuknya tidak teratur
tetapi tetap indah
dan umumnya tersebar dipermukaan
bilah. Ada yang
berpendapat pamor ini
pamor gagal, saat
si empu ingin membuat
sesuatu pamor tetapi
gagal maka jadilah Wos Wutah. Tetapi ini
dibantah dan beberapa empu dan pamor ini memang sengaja
dibuat serta termasuk pamor tiban.
Pamor ini
berkhasiat baik untuk
ketentraman dan keselamatan
pemiliknya, bisa digunakan
untuk mencari rejeki, cukup wibawa dan disayang orang sekelilingnya,
pamor ini tidak pemilih.
NGULIT SEMANGKA.

TAMBAL.

Mirip goresan kuas besar pada sebuah bidang lukisan.
Tuahnya biasanya menambah
kewibawaan dan menunjang karier
seseorang. Menurut istilah Jawa bisa menjunjung
derajat. Pamor ini
termasuk pemilih dan tidak setiap orang cocok.
PULO TIRTO.

Seperti Wos Wutah
hanya gumpalan gambarnya terpisah agak
berjauhan, seperti bentuk
pulau pada peta. Tuahnya sama
dengan pamor Wos Wutah.
SUMSUM BURON.

Pamor ini juga
mirip Wos Wutah,
gumpalan juga terpisah agak
berjauhan seperti Pulo Tirto hanya agak lebih
besar dan lebih
menyatu. Tuahnya baik,
tahan godaan dan murah rejeki serta tidak pemilih.
MELATI RINONCE.

Bentuknya mirip pamor
Rante tetapi umumnya bulatannya lebih
kecil dan tidak
berlubang. Bulatan itu berupa
pusaran pusaran mirip dengan pamor Udan Mas
tetapi agak lebih besar sedikit. Tuahnya mencari jalan rejeki dan menumpuk
kekayaan.
Untuk pergaulan juga baik,
pamor ini tidak memilih dan bisa digunakan siapa saja.
RANTE.

Tuah utama pamor
ini adalah untuk
menampung dan mengembangkan rejeki
yang didapat. Bisa mengurangi
sifat boros, tetapi bukan pelit. Cocok
untuk semua orang
baik digunakan berdagang atau berusaha.
Bentuknya agak mirip
pamor Melati Rinonce, hanya
bedanya pada bulatannya ada semacam gambar “lubang”.
ADEG.

Pamor Adeg banyak dijumpai,
tergolong pamor pemilih tetapi lebih banyak yang cocok daripada tidak.
Tuahnya terutama sebagai penolak,
ada yang menolak
guna-guna, ada yang menolak wabah, angin ribut, banjir dan lainnya. Ada
yang hanya menolak satu
sifat ada yang beberapa sifat penolakan.
MRAMBUT.
Sepintas seperti Adeg,
bahkan ada yang menyamaratakan dengan
membuat istilah baru
Adeg-Mrambut. Padahal sebenarnya
lain. Pamor Mrambut alurnya terputus-putus. Tuahnya
hampir sama dengan pamor
Adeg. Tergolong pemilih,
tidak semua orang cocok.
SEKAR LAMPES.
Tuah dari pamor ini mirip dengan pamor Tumpal Keli. Hanya pada pamor Sekar Lampes umumnya juga mengandung tuah yang menambah kewibawaan pemakainya dan tergolong pamor yang tidak pemilih.
ILINING WARIH.
Rejeki yang lumintu,
walaupun sedikit demi
sedikit tetapi selalu ada
saja. Itulah yang
utama tuah dari Ilining Warih. Selain
soal rejaki, pamor
ini juga baik untuk pergaulan. Tidak memilih dan
umumnya cocok untuk siapapun.
BLARAK NGIRID.
Disebut juga kadang
dengan “Blarak Sinered”,
tapi ada juga yang
menyebut Blarak Ngirid
lain dengan Blarak Sinered.
Tuah utamanya menambah kewibawaan dan
juga baik untuk
pergaulan karena disayang
orang sekelilingnya, baik pihak atasan
atau bawahan. Pamor ini tergolong pemilih.
RON PAKIS.
Mirip sekali dengan Blarak Ngirid, hanya pada bagian
tepinya seolah ada
sobekan. Tergolong pemilih
dan tuahnya untuk kewibawaan
serta keberanian (tatag-bhs
jawa). Baik dimiliki oleh
orang yang berkecimpung dibidang
Militer dan Keprajuritan.
KOROWELANG.
Juga hampir sama
dengan Blarak Ngirid
atau Ron Pakis, tetapi
“daun” nya lebih
besar dan lebih menyatu. Tuahnya juga hampir
sama dengan Blarak Ngirid, tetapi
fungsi pergaulannya lebih besar
dari fungsi wibawanya. Beberapa
keris dengan pamor
ini (tidak semua) baik
juga untuk mencari jalan
rejeki. Tergolong pamor pemilih.
RON GENDURU.
Ada yang menyingkat
menjadi RONGENDURU atau menyebut
RON KENDURU. Agak
mirip Ganggeng Kanyut tetapi
relatif susunannya lebih
teratur dan rapi. Tuahnya berkisar
pada kewibawaan dan
rejeki. Baik digunakan untuk pengusaha yang punya banyak anak buah. Tergolong
pamor pemilIh.
MAYANG MEKAR.
Bentuknya indah sekali
seperti daun Seledri, tuahnya
memperlancar pergaulan dan
dikasihani orang sekeliling. Beberapa
diantaranya malah bertuah memikat lawan jenis. ergolong pamor
pemilih.
WIJI TIMUN.
Menyerupai biji ketimun. Hampir sama dengan pamor Uler Lulut
tetapi lebih kecil dan lonjong. Tuahnya juga untuk mencari
jalan rejeki. Ada
sedikit unsur kewibawaan. Baik
untuk pedagang maupun untuk pengusaha. Pamor ini agak pemilih.
KENONGO GINUBAH.
Tuahnya menarik perhatian orang. Pergaulannya baik dan diterima
digolongan manapun. Tetapi pamor
ini termasuk pemilih.

Bentuknya mirip dengan satai belalang. Posisi belalang-belalangnya bisa miring kekiri, bisa kekanan. Tuah utamanya mempengaruhi orang lain. Wibawanya besar sehingga baik dimiliki oleh pemuka masyarakat, guru, pemimpin politik. Tergolong pamor pemilih.

Tuahnya baik untuk pergaulan. Bisa menunjang karier
karena pemiliknya akan
disayang atasan. Termasuk pamor tidak pemilih.
BENDOSEGODO.

Bentuknya menyerupai bulatan menggumpal dari bawah keatas. Tuahnya untuk jalan rejeki dan pergaulan serta ketentraman rumah tangga. Tergolong tidak pemilih.
MELATI SINEBAR.

Mirip pamor Tetesing
Warih, merupakan bulatan bersusun rangkap
tiga atau lebih
tetapi bulatannya tidak sempurna
betul dengan garis
tengah sekitar 1 cm. Tempatnya ditengah bilah dan jarak satu
bulatan dengan lainnya sekitar
1 cm atau
lebih. Pamor ini tergolong
tidak pemilih dan
tuahnya untuk mencari rejeki.
MANIKEM.

Tergolong pamor langka dan hanya dijumpai dikeris muda terutama tangguh Madura. Bentuknya mirip Melati Rinonce atau Melati Sato-or tetapi garis penghubung antar bulatan-bulatannya lebih gemuk, lebih lebar. Sedangkan bulatannya juga lebih lebar dibandingkan Melati Rinonce, bahkan ada yang hampir menyentuh tepi bilah. Tergolong tidak pemilih dan bertuah memudahkan mencari rejeki.
SEKAR KOPI.

Ditengah bilah ada
pamor yang menyerupai
garis tebal dari sor-soran
sampai dekat ujung
bilah. Dikiri kanan garis tebal
ini terdapat lingkaran-lingkaran bergerombol atau
berkelompok. Satu kelompok terdiri dari
dua atau tiga
lingkaran menempel pada
garis tebal seolah-olah biji
kopi menempel pada
tangkai bijinya. Tuahnya memperlancar rejeki tergolong tidak pemilih tetapi
termasuk pamor langka.
BONANG RINENTENG.
Ada yang menyebutnya
Bonang Sarenteng, agak mirip
dengan pamor Sekar
Kopi tetapi bulatannya hanya satu.
Boleh dikiri-kanan secara
simetris atau selang seling. Baik Bonang Rinenteng ataupun Sekar
Kopi, bulatannya seperti pusaran di pamor Udan Mas. Tergolong tidak
pemilih dan memudahkan
mencari rejeki.
JUNG ISI DUNYA.
Bentuknya mirip Putri
Kinurung. Bedanya bulatan-bulatan kecil yang terdapat pada “kurungan” bulatan relatif
lebih besar. Ada juga yang bentuknya sepintas mirip pamor
Bendo Segodo. Tuahnya
untuk “menumpuk” kekayaan dan tidak pemilih.

Di Jawa Timur
disebut Bulan-Bulan. Mirip
Melati Sinebar atau mirip
Bendo Segodo. Bedanya
pada pamor Wulan-Wulan , bagian tengahnya berlubang jelas. Tuahnya memudahkan mencari
jalan rejeki dan mengikat
langganan. Sering disimpan
ditoko atau warung.
TUNGGAK SEMI.

Pamor ini terletak ditengah Sor-soran, bentuk seperti tampak digambar samping. Berkombinasi dengan pamor Wos Wutah. Tuahnya untuk mendapatkan rejeki walau bagaimanapun kecilnya. Tidak termasuk pamor pemilih.
BAWANG SEBUNGKUL.
Bentuknya memang mirip bungkul bawang, berlapis-lapis. Paling
sedikit ada lima
lapisan dan terletak
di sor-soran. Tuahnya dibidang
rejeki , untuk pengembangan modal.
Cocok untuk orang
yang bekerja di Bank dan
pengembangan modal. Tidak pemilih.
UDAN MAS.
Pamor ini banyak
dicari orang, terutama
pedagang dan pengusaha. Bentuknya merupakan pusaran atau gelang-gelang
berlapis, paling sedikit ada tiga lapisan. Letaknya ada
yang beraturan dan ada yang berserakan. Pamor
ini sering pula
berkombinasi dengan Wos Wutah atau Tunggak Semi. Manfaatnya untuk
mencari rejeki dan tidak pemilih.
SISIK SEWU.
Seperti gambar sisik ikan, tetapi bila diperhatikan seperti pamor Udan Mas menggumpal menjadi satu, namun pamor ini kurang begitu dikenal, mungkin karena memang jarang. Selain untuk rejeki juga untuk meningkatkan wibawa. Cocok bagi pengusaha dengan banyak karyawan.
PUTRI KINURUNG.
Bentuknya menyerupai gambaran danau dengan tiga atau lebih “pulau” ditengahnya. Letaknya ditengah sor-soran. Tuahnya untuk memudahkan mencari rejeki dan mencegah sifat boros. Bisa diterima dikalangan manapun. Tidak pemilih.
GUMBOLO GENI.
Sering juga disebut “Gumbolo Agni” atau “Gumbolo Gromo”. Letaknya ditengah sor-soran dan gambarnya seperti “binatang Kala” dengan posisi ekor seperti menyengat. Tuahnya baik, wibawanya besar dan bisa untuk “singkir baya”, baik dimiliki oleh pimpinan sipil ataupun militer. Termasuk pamor pemilih.
TANGKIS.
Panamaan dari pamor
yang hanya terdapat
pada satu sisi
saja dan sisi
lain tanpa pamor
alias kelengan, kadang kalau
pamor atau bentuk
bilah berlainan kiri-kanan
sering juga disebut
pamor Tangkis. Namun ini
harus diperhatikan juga
apakah memang tidak ada
pamornya ataukah sudah hilang karena terkikis atau aus. Kalau karena aus maka ini bukan pamor Tangkis. Tuahnya menolak
wabah penyakit.
PENGAWAK WAJA.
Ini istilah untuk
keris TANPA pamor sama
sekali. Pada keris muda,
Pengawak Waja memang tidak
diselipi bahan pamor, tetapi pada
keris tua masih mengandung bahan pamor
walau tidak kelihatan karena penempaan
dibuat ratusan kali bahkan ribuan kali lipatan sehingga sudah menyatu dan luluh
bilahnya. Hanya tampak seperti urat halus atau serat saja. Tuahnya susah
dibaca, hanya mereka yang mengetahui ilmu esoteri saja yang bisa membaca. TRIMAN.
Ada yang menyebut Pamor TARIMO, mirip sekali dengan WOS WUTAH, tetapi agak rapat dan pamor ini tiba tiba berhenti ditengah bilah, kadang hanya ada di sor-soran saja. Pamor ini sesuai untuk yang berusia lanjut, pensiunan dan tidak lagi memikirkan soal duniawi. Baik juga dipunyai oleh yang bersifat brangasan, suka marah tetapi kurang baik dipunyai oleh mereka yang masih aktif bekerja.
ANDHA AGUNG.
Mirip pamor Rojo Abolo Rojo tetapi ukurannya relatif lebih
kecil. Terletak ditengah
bilah biasanya dikelilingi
pamor Wos Wutah dan panjang
hanya sepertiga atau
setengah bilah. Tuahnya menyangkut kederajatan dan kewibawaan. Tergolong
pamor tidak pemilih.
KUL BUNTET.

Mirip pamor Batu Lapak, bedanya pusarannya hanya satu dan
alurnya melingkar dan secara keseluruhan lebih bulat dibandingkan pamor
Batu Lapak. Tuahnya
hampir sama dengan Batu
Lapak tetapi Kul
Buntet punya nilai
rejeki. Selain menghidarkan bahaya
juga menghalangi usaha penipuan. Umumnya pamor ini baik untuk
semua orang.
KUTO MESIR.

Ada yang menyebut
“Kutu Mesir” atau
“Kutu Masir”. Bentuknya terdiri
dari tumpukan gelang
gelang tidak begitu bulat
tetapi cenderung agak
persegi. Letaknya dibagian
sor-soran dan tuahnya hampir sama dengan
Kul Buntet tetapi fungsi
rejeki nya lebih kuat. Biasanya
dicari pedagang, pengusaha dan pejabat tinggi. Pamor ini sering
dikombinasi dengan pamor
lain seperti Wos Wutah dan Tunggak Semi.
DAN RIRIS.

Ada yang menyebut Udan Riris, ada yang penuh dari
sor-soran sampai ujung
bilah, ada yang
“mengisi” sebagian bilah saja.
Walau bentuknya tidak
seindah pamor Nogorangsang namun
umumnya tuahnya lebih
kuat. Selain kewibawaan dan
kepemimpinan ada fungsi
untuk menolak guna-guna. Pamor ini pemilih.
REGED BANYU.
Pamor ini ada yang menghias seluruh bilah, ada yang sebagian saja, tidak dari sor-soran keujung bilah. Tuahnya untuk melindungi si pemilik dari musibah mendadak. Bahasa Jawanya “Singkir Baya” atau “Tulak Bilahi”. Pamor ini tidak pemilih.
ROJO SULEMAN.
Ada yang menyebut
pamor Nabi Sulaiman. Banyak pula
yang mengatakan ini
adalah rajanya pamor. Letaknya
ditengah sor-soran. Tuahnya memang
merupakan kumpulan dari hal-hal
yang baik, positip. Menghindari bahaya dan
mencari jalan rejeki,
wibawanya kuat, disayang dan
disegani orang disekilingnya. Namun pamor ini punya sifat
“memilih”.
BATU LAPAK.
Bentuknya
menyerupai pusaran yang melingkar-lingkar, biasanya
lebih dari lima. Letaknya di sor-soran tengah. Tuahnya
“Singkir Baya”. Baik untuk
anggota Militer ataupun orang
biasa. Berkhasiat bagi yang mempelajari
kekebalan, bela diri. Pamor tidak memilih.
SIRAT.
Kadang disebut “Teja
Bungkus” atau “Bima
Bungkus”, baik dipegang oleh
mereka yang punya
posisi pimpinan karena factor wibawa, kepemimpinan
dan disayang anak buah.
TUNGGUL WULUNG.
Yang baik kalau
pamor Tunggul Wulung
ini merupakan pamor tiban. Bentuknya mirip gambar
anak yang sangat sederhana, hanya kepala, tangan dan
kaki dan menempati daerah
blumbangan. Tuahnya menolak
berbagai macam penyakit dan
tidak memilih tetapi
pemiliknya harus
berperi-laku baik, tak boleh menyeleweng.
Tergolong pamor langka.
LINTANG KEMUKUS.
Disebut juga “Kukus
Tunggal”, bentuknya seperti
Sodo Saler, hanya dibagian
sor-soran pamor ini menggumpal. Gumpalan ini boleh berupa
Benang Setukel atau Tunggak Semi
atau Wos Wutah
atau juga Bawang
Sebungkul. Selain dipercaya membawa
rejeki juga untuk
ketenaran dan menambah wibawa. Tidak pemilih.
PANCURAN MAS

Banyak dicari pedagang dan pengusaha karena dipercaya
membawa keberuntungan bagi
pemiliknya, lagipula tidak pemilih. Bentuknya
mirip Sada Saler
tetapi dibagian ganjanya tepat
diujung Sada Saler
pamornya seperti bercabang dua.
SADA SALER.
Arti harfiahnya Lidi
Sebatang, bentuknya sesuai
dengan namanya. Berupa garis lurus membujur sepanjang
bilah. Tuahnya ada yang
untuk menambah kewibawaan, ketenaran (populeritas)
atau keteguhan iman
dan pamor ini cocok untuk semua
orang.
WENGKON.
Ada yang menamakan
pamor Tepen. Bentuknya
mirip bingkai (wengkon artinya
bingkai). Tuahnya untuk perlindungan, ada
yang untuk menghindari dari
godaan, ada yang memperbesar rasa hemat
dan ada yang untuk menghindari dari guna-guna.
KUDHUNG.
Pamor ini selalu terletak diujung bilah dan tuahnya seperti
namanya untuk melindungi
pemiliknya dari serangan guna-guna dan perlindungan dalam
situasi darurat. Pamor ini sering digunakan untuk “penunggu rumah”.
SATRIYA PINAYUNGAN.

Ada dua macam pamor Satriya Pinayungan. Yang pertama
pamor pada bagian
sor-soran, apa saja
bentuknya, bisa Wos Wutah,
lalu diatas pamor
itu (dekat ujung
bilah) terdapat pamor Kudhung. Yang kedua, motif pada sor-soran
menyerupai Udan Mas tapi bentuknya teratur.
Tiga bulatan mendatar diteruskan beberapa bulatan keatas. Tuahnya sama, memberi perlindungan bagi pemiliknya
dari perbuatan sirik orang lain. Walau keduanya tidak pemilih tetapi pamor
yang pertama lebih
cocok untuk mereka yang
bekerja di pemerintahan
sedangkan yang kedua untuk
wiraswasta.
Untuk yang pertama dianut oleh
penggemar keris dari Solo ketimur, sedang kedua oleh penggemar dari Yogya
ke barat, mana
yang benar tetapi
pendapat keduanya diterima
oleh sebagian besar penggemar keris.
BADAELA.
Pamor ini tuahnya
buruk, ada yang
menyebut pamor Bebala. Sebaiknya
dilarung saja sebab
pemiliknya akan kena pindah,
dicurigai serta menerima
akibat buruk pekerjaan orang lai.
SEGARA WEDHI.
Terjemahan dalam Bahasa Indonesia, Gurun Pasir. Namun
sifat tuahnya bukan
berarti “kering kerontang”
atau “gersang” melainkan justru
baik. Menurut banyak
orang tuahnya mudah mendapatkan
rejeki. Mirip Udan
Mas tetapi bulatannya lebih
kecil dan lebih
banyak serta tersebar diseluruh
permukaan bilah. Pamor
ini tergolong tidak pemilih.
UNTU WALANG.
Arti harafiahnya “Gigi
Belalang”, tuahnya menambah kewibawaan seseorang. Dituruti kata katanya dan pamor
ini tergolong pemilih, hanya orang yang punya kedudukan cukup tinggi
bisa cocok. Untuk
guru dan pendidik biasanya juga cocok.
TUNDUNG.
Tergolong pamor yang
buruk tuahnya. Sipemilik
akan sering pindah rumah
atau diusir oleh
sesuatu sebab. Rumahtangga tidak
tentram dan dijauhi rejeki.
Sebaiknya dibuang saja.
ENDAS BAYA.
Tuahnya buruk, sipemilik
sering dapat musibah
karena tingkah lakunya sendiri.
Sebaiknya dibuang saja
karena siapapun pemakainya akan selalu sial.
DHADHUNG MUNTIR.
Mirip Sada Saler
tetapi “garis” ditengah bilah mempunyai motif seperti
pilinan tambang atau
dhadhung. Tuahnya sama dengan
Sada Saler, menyangkut
kewibawaan, keteguhan hati. Pamor
ini banyak terdapat
pada keris buatan Madura dan
tergolong pamor pemilih.
RAHTAMA.
Terletak dibagian sor-soran merupakan pamor tiban diantara pamor dominan seperti Wos Wutah dan Ngulit Semangka. Baik sekali jika diberikan pada suami-istri yang baru menikah dengan harapan agar memperoleh anak yang soleh dan berbudi luhur.
RAHTAMA.
Terletak dibagian sor-soran merupakan pamor tiban diantara pamor dominan seperti Wos Wutah dan Ngulit Semangka. Baik sekali jika diberikan pada suami-istri yang baru menikah dengan harapan agar memperoleh anak yang soleh dan berbudi luhur.
PUSAR BUMI
Disebut juga Puser Bumi. Bentuknya mirip Udan Mas tetapi dengan skala yang jauh lebih besar, minimal sebesar koin limapuluh rupiah dan kadang sampai 8 cm, terutama pada bilah tombak. Pamor ini tergolong pamor miring, merupakan lingaran yang berlapis dan bukan melingkar seperti obat nyamuk, tuahnya baik tetapi pemilih dan tidak semua orang “kuat” memilikinya. Umumnya dipercaya sebagai pamor yang baik untuk menjaga rumah.
LINTAS MAS.
Letaknya dibagian tengah sor-roran, paling sedikit jumlah pusaran-pusarannya ada lima buah. Baik untuk berdagang terutama perhiasan. Pamor ini pemilih dan tuahnya hanya bisa dirasakan oleh yang cocok saja.
SODO SALER.
Bentuknya merupakan garis lurus dari sor-soran keujung bilah. Tuahnya untuk kewibawaan dan keprajuritan serta meneguhkan dalam mencapai cita-cita, baik untuk militer atau yang berambisi mencapai sesuatu cita-cita. Tergolong pemilih.
NUR.
Letaknya ditengah sor-soran, mirip huruf S. tuahnya baik terutama untuk guru, pemimpin atau orang yang dituakan serta wibawanya besar, punya sifat pelindung dan tempat bertanya orang lain. Sifatnya pemilih, untuk yang masih “muda” umumnya kurang kuat.
SEKAR SUSUN.
Hampir seperti Melati Rinonce tetapi ukuran bunganya lebih besar. Bentuk bunga seperti bulatan pada pamor Bendo Segodo. Memudahkan dalam mencari rejeki dan tidak pemilih. Hanya ditemukan pada keris keris yang relatif muda.
SEKAR TEBU.
Hampir seperti Blarak Ngirid atau Sinered, tetapi ujungnya tidak sampai kebilah keris, malainkan agak mengumpul ditengah saja dan guratannya lebih halus. Tidak pemilih dan tuahnya untuk kewibawaan dan kepemimpinan.
KLABANG SAYUTO.
Seperti paduan pamor Blarak Ngirid dan Naga Rangsang. Sepintas seperti seekor klabang dengan kaki seribunya. Dipercaya bisa menambah kewibawaan dan kekuasaan. Pamor ini tergolong pemilih dan hanya cocok bagi yang memegang posisi pimpinan.
MANGGAR.
Mirip untaian Bunga Kelapa. Merupakan kumpulan dari bentuk pamor macam pamor Wiji Timun tetapi letaknya sering menyudut, bersusun dari sor-soran keujung bilah. Memudahkan mencari rejeki dan menonjol dalam lingkungan pergaulan. Tidak pemilih.
JALA TUNDA.
Tergolong pamor pemilih. Tuahnya untuk ketenaran, untuk menonjol dalam lingkungandan tergolong pamor langka walau dari teknik pembuatan tidak terlampau sukar. Sepintas mirip pamor Wengkon tetapi lebar dan pada bagian dalam ada lekuk-lekuk yang terkadang simetris berhadapan tetapi pada bagian lain sering tidak simetris. Pamor Jala Tunda yang bagus, garis-garis yang menjadi wengkon biasanya halus dan rangkap banyak sekali.
SUMUR BANDUNG.
Merupakan bulatan hitam besi tanpa pamor sebesar uang logam lima puluh sen-an atau lebih kecil sedikit letaknya ditengah bilah, diantara pamor – biasanya Wos Wutah nggajih atau Pendaringan Kebak nggajih. Banyak terdapat pada keris buatan Madura. Tergolong pamor pemilih dan paling cocok buat keprajuritan, militer atau yang belajar ilmu kekebalan.
BUNTEL MAYIT.
Nama yang menyeramkan, artinya “pembungkus mayat”. Tergolong pamor sangat pemilih. Kalau cocok akan cepat menanjak kariernya atau kekayaannya tetapi kalau tidak cocok bisa mendapatkan malapetaka. Karena itu bila menginginkan pamor ini sebaiknya ditanyakan dulu pada mereka yang tahu agar bisa dilihat cocok atau tidaknya.
JAROT ASEM.
Ini termasuk pamor langka walau tampaknya sangat sederhana tetapi pembuatannya sangat sulit. Sepintas seperti jalinan serabut kasar, saling menyilang arahnya tetapi tidak ada kesan tumpang tindih. Pamor ini dipercaya memberikan pengarus baik pada pemiliknya, menjadi teguh hatinya dan besar tekatnya. Amat cocok bagi yang punya cita cita besar baik dalam pendidikan ataupun dalam pekerjaan.
KENDHIT GUMANTUNG.
Ini termasuk pamor tiban. Letaknya dibagian sor-soran dan biasanya bercampur pamor yang lebih dominan seperti Wos Wutah atau Ngulit Semangka. Baik untuk setiap orang. Dipercaya dapat menolak segala macam penyakit menular, jadi seperti anti wabah. Tetapi pemiliknya harus menjaga tingkah lakunya dan jangan sampai menyeleweng dari jalan yang lurus.
KUPU TARUNG.
Sepintas seperti gambar kupu-kupu sedang berlaga. Namun esoterinya tidak ada sangkut paut dengan bidang laga, bahkan baik untuk pergaulan. Pamor ini tidak pemilih dan terletak sepanjang bilah dari sor-soran hingga ujung bilah.
MRUTU SEWU.
Mirip Udan Mas dan Sisik Sewu. Pamornya berupa bulatan besar dan kecil, rapat satu sama lainnya dan disela pamor yang berbentuk pusaran-pusaran itu ada semacam titik-titik pamor kecil. Pamor ini memudahkan mencari rejeki juga dipercaya orang memudahkan anak gadis atau janda dalam mencari jodoh dan pamor ini tidak pemilih.
RATU PINAYUNGAN.
Tergolong pamor tiban yang letaknya di sor-soran dan biasanya bercampur pamor dominan lainnya. Pengaruhnya baik pada pemiliknya, melindungi marabahaya, berwibawa dan punya pengaruh luas. Baik bagi seorang pimpinan tetapi tergolong keris pemilih.
LAWE SETUKEL.
Biasa disebut “benang setukel” atau “saukel”. Sepintas memang mirip benang yang diurai dari gulungannya. Keris ini cocok untuk polisi, militer atau pekerja lapangan. Banyak yang menganggap keris ini bisa menolak guna-guna dan keris ini tergolong pemilih.
YOGAPATI.
Hati-hatilah bila berjumpa dengan keris ini. Pamor ini punya pengaruh buruk sekali, terutama buat yang bekeluarga. Sering anak-anak sang pemilik sakit-sakitan atau bahkan meninggal. Sebaiknya dilarung saja.
KINASIHAN.
Ini pamor baik dan tidak pemilih, tuahnya disayang dan dihormati orang sekeliling. Factor rejeki juga baik, bisa lumintu (selalu ada saja).
KALACAKRA.
Tergolong pamor langka. Untuk penguasaan wilayah, kekuasaan dan kewibawaan serta kepemimpinan. Baik dipakai oleh pemimpin masyarakat. Ada faktor penolak bala dan guna-guna.
BUNGKUS.
Bentuknya sederhana, Cuma gambaran seperti tonjolan berlekuk-lekukbagai kepompong ulat dan letaknya di sor-soran. Tuahnya memudahkan mencari rejeki, hemat serta merupakan pamor yang tidak pemilih. Paling cocok untuk pedagang atau pengusaha.
SLAMET.
Bentuknya mirip bayi berjambul sedang tidur. Letaknya di sor-soran dan juga terdapat pada tombak atau pedang. Tuahnya adalah untuk keselamatan dan tergolong “singkir baya”, termasuk berguna untuk menolak guna-guna. Kelebihan dibanding pamor lain, pamor Slamet ini juga mencegah fitnah serta omongan negatif. Tidak pemilih dan cocok untuk semua orang.
MAKRIB.
Kadang disebut pamor Makarib. Tuahnya baik sekali, menyangkut kepemimpinan, rejeki dan keselamatan dalam perjalanan dan pamor ini tidak pemilih.
TELAGA MEMBLENG.
Bentuknya menyerupai gelang-gelang yang tidak begitu bulat dan paling sedikit ada tiga gelang-gelang. Letaknya pada bagian pejetan (blumbangan) dibelakang gandhik. Tuahnya untuk penumpukan harta dan rejeki, yang sudah kita terima sukar keluar lagi kecuali untuk hal yang bermanfaat. Baik buat orang yang pemboros agar bisa lebih hemat dan pamor ini tidak pemilih.
PANGURIPAN.

Disebut juga pamor Ngurip-urip, mirip pamor Tamsul Kinurung tetapi bentuk utamanya bukan jajaran genjang melainkan lingkaran-lingkaran yang pada satu sisinya seperti meleleh. Letaknya ditengah sor-soran, tuahnya seperti namanya untuk memudahkan mencari sandang-pangan, rejeki. Pamor ini istimewa dan kadang bisa digunakan untuk mengusir mahluk halus. Perbawanya dijauhi binatang buas. Termasuk pamor tidak pemilih.
DIKILING.
Ada yang menyebut pamor Dingkiling atau Cengkiling, tuahnya buruk bagi yang sudah berumah tangga. Sering ruwet, cekcok dan tidak tentram bahkan bisa jadi rumahtangganya akan bubar.
GANGGENG KANYUT.
Tuahnya seperti Sekar Lampes, tetapi yang menonjol justru kewibawaannya, tergolong juga pamor pemilih.
UNTHUK BANYU.
Mirip dengan air berbuih, tuahnya untuk rejeki dan pergaulan serta mengurangi sifat boros. Tergolong tidak pemilh.
WENGKON.
Ada yang menyebut pamot Tepen, ada yang menyebut Lis-lisan. Bentuknya merupakan alur pamor yang merata sepanjang pinggiran bilah keris. Tuahnya macam-macam, ada yang bersifat perlindungan bagi pemiliknya agar terhindar dari bahaya. Ad yang memberikan perlindungan terhadap godaan batin, ada pula yang menambah rasa hemat. Pamor ini tidak pemilih.
TEJO KINURUNG.
Seperti perpaduan pamor Sada Saler dan Wengkon, tuahnya cenderung seperti Sada Saler yaitu berkaitan dengan kepemimpinan dan derajat. Tergolong pemilih.
WIJI SEMEN.
Tergolong pamor rekan dan juga pemilih. Tuahnya melindungi dari guna-guna atau mahluk halus. Tergolong pamor miring yang menempati bagian bilah dari sor-soran sampai keujung bilah.
TUMPUK.
Terletak dibagian sor-soran, bentuknya menyerupai garis melintang antara tiga sampai lima lapis, manfaatnya seperti Udan Mas, memudahkan “menumpuk” rejeki. Pada umumnya kerisnya lurus dengan dapur kalau tidak Tilam Upih atau Brojol.
ROJOGUNDOLO (A).
Sebagian orang menyebut Gundolorojo. Umumnya terletak ditengah sor-soran, namun adakalanya terletak agak ketengah bilah keris. Bentuknya mirip gambar mahluk yang menakutkan, kadang seperti perempuan kadang seperti laki-laki atau juga hewan. Rojogundolo yang bertuah biasanya yang dari pamor tiban dan bukan rekan.
ROJOGUNDOLO (B).
Umumnya bersifat perlindungan terhadap pemiliknya, bisa
digunakan menolak guna-guna,
memindahkan mahluk halus, membersihkan
rumah “angker” bahkan
jika kerisnya istimewa bisa
digunakan menyembuhkan orang yang
kesurupan. Tergolong pamor tidak pemilih
dan bisa juga terdapat di tombak atau pedang.
Masih banyak lagi pamor yang belum terdata disini, pamor buatanpun sering tidak terdata dengan baik dan kadang penamaan pamor juga hanya berdasarkan gambar yang terjadi belum ada padanannya atau juga karena timbul kreasi baru dari sipemesan keris kepada sang empu agar dibuatkan pamor seperti rancangannya. Semua masukan mengenai pamor yang baik tercantum didalam tulisan ini ataupun belum tercantum sangat diharapkan untuk melengkapi data dan kekayaan informasi pamor agar informasi itu tidak hilang begitu saja.